Pendropan Militer Di Paniai Papua, Membuat Masyarakat Takut Beraktivitas
PANIAI, SUARA MAMBRUK - PENDROPAN MILITER 1000 TNI AU, 13 DESEMBER 2019 DI MEPAGO ENAROTALI PANIAI PAPUA. MENJELANG HARI RAYA NATAL, TERITORIAL TANAH PAPUA DI PADATI OLEH TNI PORLI DAN BRIMOB.
Pendoropan Militer Indonesia, kian hari makin bertambah di pelosok Negeri West Papua Barat.
Di kab. Paniai hari Jumat 13 Desember 2019 jam 8:30 tadi pagi, ada 4 helikopter TNI-AU 1 diantaranya adalah heli Puma mendarat di lapangan terbang Enarotali bertujuan mendorop Militer Indonesia, yang berjumlah anggota 500 prajurit TNI-AU lebih yang bersenjata lengkap, 13/12.
Pendropan militer membuat masyarakat mepago paniai papua takut beraktivitas dalam hal ini untuk bergembira di hari raya sang juruslamat kita, Saat ini juga masyarakat Paniai sedang dalam keadaan trauma, atas kehadiran TNI-AD yang datang tanpa diundang.
Militer Indonesia TNI-AD saat mereka menampung di salah satu gedung yang bernama Gedung serbaguna uwata wogi yogi, Gedung ini selalu di pake untuk berbagai kegiatan oleh pemerintah dan masyarakat Paniai pada umumnya namun saat ini, sedang di ambil oleh Militer Indonesia TNI-AD untuk dijadikan gedung penampungan Militer
Kepada pimpinan negara indonesia ( jokowidodo) bahwa jangan pandang orang papua sebagai aktor kekacauan berlajan natalan di papua tahun 2019 . Pak pimpinan negara jangan ada pemutar balik kondisi rill di papua dengan aktor nya , karena kita sudah mengetahui kebijakan pak ( pimpinan) negara bahwa gaya kepemimpinan mu bukan lagi demokrasi namun gaya kepemimpinan militeristik yang di domonan , sehingga dua bulan yang lalu pernah lepas 6.000 personel di papua .
Oleh sebab itu , situasi pertengahan papua menjadi darurat militer , bukan berarti mengayomi tapi menakutkan seluruh umat kristiani di tanah papua.
Dengan itu , sampe saat ini salah satu kabupaten di papua yang saat ini , penuh dengan darurat militer yaitu paniai, deiyai, dogiai juga di kabapaten yang ada di papua barat.
maka itu merupakan sesuatu yang mampu mendorong sebagai penghalang berjalan natalan di papua pada tahun 2019 ini , maka itu , kepada pimpinan negara indonesia ( jokowidodo ) jangan pandang orang papua sebagai faktor atau aktor penghalang berjalan natalan tahun ini di papua , tapi yang menjadi aktor penghalan dalam natalan ini adalah TNI & POLRI, karena sampai saat ini , di bawah jembatan saja pos BRIMOB dan TNI SERTA GABUNGAN reaksioner buatan kolonial yang berwatak koloni sebagai pengacau papau , apa lagi rumah , dan yang fasilitas publik jadi tempat pos BRIMOB dan TNI .
Maka dengan itu , wajah natalan sebagai penjemputan sang anak raja damai di papua telah di gadai oleh dengan warna militer , untuk berpandang manusia adalah monyet dan binatang hal ini lah sedang di pandang oleh indonesia kepada rakyat papua .
Label: BERITA
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda