Kamis, 23 Mei 2019

SURAT TERBUKA BUAT KAWAN-KAWAN CALON MAHASISWA DARI WEST PAPUA (I)



Oleh : ** Mokar Wileka)

Baru saja telah mendengarkan hasil kelulusan ditingkat SMA dan sekarang saatnya melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak juga kawan-kawan yang telah lulus dibangku SMA namun, mereka memutuskan untuk tidak lanjut ke jenjang pendidikan selanjutnya atau yang sering kita sebut dengan berbagai latar belakang yang berdedah-bedah namun, yang lebih dominan diakibatkan karena, tidak mampu dalam membayar biaya pendidikan yang disetiap tahunnya terus meningkat. West Papua merupakan salah satu wilayah yang sedang diperlakukan daerah otonomi khusus berdasarkan UU. No. 21 tahun 2001 namun, dana otsus hanyalah sebuah kiasan semata namun, tidak benar-benar dinikmati masyarakat terutama generasi mudah untuk menempuh pendidikan secara gratis karena, dibiayai oleh pemerintah melalui otsus ini adalah salah satu bentuk dari pada implementasi otsus yang gagal.

Sekalipun biaya pendidikan yang semakin mahal dan implementasi otsus gagal namun, tentunya adalah juga kawan-kawan lulusan SMA yang akan melanjutkan pendidikan dijenjang berikutnya atau lanjutkan kuliah dengan menjadi mahasiswa namun, tentu saja kawan-kawan masih bimbang harus memilih jurusan apa dalam dibangku kuliah dan kalaupun ada biasa karena dorongan orang tua, kakak, saudara dan hanya sebagian kecil yang memilih jurusan dalam perkuliahan karena kehendak sendiri, oleh karena itu dalam surat terbuka ini akan coba diulas sebagai bahan masukan kepada kawan-kawan namun, sebelum mengulas lebih jauh saya mengucapkan selamat berhasil dijenjang SMA dan selamat menjadi calon mahasiswa West Papua.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh kawan-kawan calon mahasiswa dalam memilih jurusan dibangku kuliah, diantaranya :

1. Mengidentifikasi kondisi objektif

Mengidentifikasi atau sering disebut dengan meninjau atau meneliti kondisi objektif dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti, 1) Bagaimana kondisi West Papua dari berbagai aspek kehidupan. Aspek social, budaya, ekonomi, politik. 2) Apa yang menjadi persoalan utama di West Papua ? 3) Siapa aktornya ? dan 4) Bagaimana solusinya ?

2. Menentukan pilihan jurusan

Pilihan untuk mengambil atau memilih jurusan harus berdasarkan pada kesimpulan dari hasil pertanyaan diatas agar jurusan yang diambil benar-benar sebagai jawaban atas kesimpulan yang sudah diambil. Misalnya atau contoh kasus : Tidak bisa kita sangkal bahwa, West Papua merupakan wilayah yang rentan dengan pelanggaran hukum dan HAM (Hak Asasi Manusia) namun, semua persoalan ini tidak memiliki kejelasan status hukum yang jelas maka, mahasiswa lulusan sarjana hukum (SH) dibutuhkan untuk menjadi pengacara atau advokat yang bisa mengadvokasi berbagai persoalan diatas.

3. Mengatur jadwal atau langkah mencapai tujuan

Setelah menentukan pilihan dalam jurusan yang mau diambil berdasarkan kondisi objektif sebagaimana telah disimpulkan sekarang saatnya untuk melakukan upaya-upaya agar dapat tercapai maka, jadwal atau mengatur langkah-langkahnya ini adalah poin penting.
Tentunya yang menjadi prioritas adalah aktif dalam perkuliahan dengan rajin kekampus, membuat tugas, ikut UTS/UAS sehingga IPK harus diatas rata-rata, tentunya ini menjadi penting namun yang pasti belum cukup jika, berorientasi pada aktifitas perkuliahan atau kampus oleh karena, itu sudah seharus memikirkan aktivitas lainnya seperti, membaca, berdiskusi dan berorganisasi. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah dalam aktivitas baca, diskusi dan berorganisasi sudah seharusnya yang mendukung tujuan. Tujuan adalah apa yang akan menjadi targetan yang harus dicapai.

Berdasarkan pada contoh kasus diatas maka, sudah seharusnya membaca tentang teori-teori ilmu hukum nasional, regional dan internasional termasuk aturan-aturan soal HAM, diskusi soal persoalan-persoalan HAM dan berorganisasi di organisasi yang memperjuangkan penegakan HAM. Dengan ini tentunya harapan untuk menjadi advokat untuk menegakan pelanggaran HAM akan terwujud.

Situasi di West Papua tentunya sangat kompleks dan sangat banyak dari berbagai aspek semoga ulasan ini memberikan sebuah gambaran dan menjadi sebuah bahan atau menjadi topik pendiskusian lebih lanjut agar mahasiswa dan terutama calon mahasiswa West Papua benar-benar menjadi agen perubahan-pembebas bagi rakyat West Papua.

Demikian ulasan singkat, semoga dapat memberi manfaat bagi kawan-kawan calon mahasiswa West Papua.

Deiyai kembali berdarah



Deiyai, Berdarah terjadi kembali tanggal 21/05/2019 di waghete, setelah kejadian di Oneibo.

Penembakan Polisi terhadap dua (2) pemuda atas nama;
1. Yulius Mote, kena peluruh di bagian kepala dan keteranganya meninggal dunia (Mati Tempat).

2. Melianus Dogopia kena peluruh di bagian paha, dan larikan ke RSUD

Penembakan itu membuat warga deiyai marah, sehingga masyarakat membakar kantor polsek waghete.

Masalah itu sudah memperbesarluaskan seluruh pelosok Daerah Deiyai, bahkan seluruh Papua, sehingga ada banyak BRIMOB dan TNI/POLRI dari Enarotali Paniai sudah terambur di kota waghete dan juga tadi pagi 2 maskapai pesawat terbang tiba di bandara Deiyai dan tumpahkan BRIMOB, TNI/POLRI dari Timika.

informasi melalui Via hanphone dari Deiyai, informasi ini sudah beritahu ke Kapolda sehingga, rencana hari ini beliau akan pergi menganangi masalah di Kab. Deiyai.

Adapun kronolis yang terjadi kemaring sore, ada tiga pemuda palang mobil lintas Paniai Deiyai, dan Deiyai Nabire, dan minta 10.000 (Sepuluh Ribu Rupiah) permobil, namun karena salah satu mobil tidak bayar, sehingga 3 pemuda tersebut  merusakan  kaca mobil, dan mobil tersebut lari ke polsek Waghete Deiyai. Pihak polisi tidak terima dengan Kejadian  tersebut, sehingga polisi serbu dengan peluruh daerah waghete II tanpa memandang orang yang ada di sekitar situ.

Yulius mote adalah pemuda berumur 20 tahun yang tidak senjaga melewati daerah sekitarnya setelah mengantar penumpang ke Tigi Timur,  namun karena Polisi begitu emosionalnya kurang kontrol sehingga, emosi mereka melampiaskan kepada pemuda yang lagi ojek.

Korbang adalah Pemuda Ojek, bukan pemabuk.

Kesepakatan pihak korbang pada pagi ini tanggal 22/05/2019 l, mayatnya akan kuburkab di lapangan sepak bola waghete dan jikalau dari pihak kepolisian membarikan bantuan bahkan bayar kepala tidak akan terima.
Mayatnya sementara disemayangkan di halaman gereka Katolik Okomokebo.

#Info
#Langsung
#Dari_Okomokebo_Deiyai
#Melalui_Via_Hanphone

KETABRAKAN SADIS DI KABUPATEN NABIRE TADI MALAM.


Malam Minggu sekitar Pukul 12.40 WPB
Di Kab.Nabire kembali terjadi ketabrakan yang sangat sadis ,Di depan SMP II ,Bumi Wonorejo.

Kejadian itu , terdengar bunyi yang sangat keras di telinga warga setempat Elko wakey , Riko butu , Ina butu keluar berlari menuju jalan raya , ternyata bertemu dengan mayat di pinggir jalan , di depan jalan raya tidak ada orang hanyalah mayat , di sepanjang jalan tidak ada motor mabil yang berlalu lalang , sangat sunyi dan sepi, Kata : Riko , identitasnya kami kenal yang bernama : MARSELUS IYAI .
Asal dari kabupaten Dogiyai ,distrik Mapia Tak bernyawa lagi .
Namun keluarga Riko menolong mayatnya itu langsung melaporkan ke Kantor polisi . Kata riko, kami lihat tidak ada kendaraan satu pun di jalan raya , apa lagi manusia pun tidak ada . maka dalam kejadian ini tidak ada pelaku ketabrakan yang kami dapat hanya , HANYAlah Nyawa Manusia.

Namun keluarga Riko butu menolong mayatnya langsung ,melaporkan ke kantor polisi dan mayatnya Langsung diantar oleh mobil patroli menuju ke kamar jenazah RSUD Nabire.

Kata keluarga berduka yang berduka ,serahkan semua kepada Tuhan dan kami tidak akan mencari pelakunya lagi karena kami hanyq pasrahkan kepada Tuhan ia yang akan membalas semua in.

Dan kami dari sekeluarga meminta dukungan doa untuk arwahnya agar di terima di sisi kanan Sang Pemberi nafas.

Keluarganya pun menghimbau agar seluruh orang papua Tetap waspada keluar malam, Karena banyak muka Baru Topeng Berwajah ,mata  dua.
Dan  hati -hati keluar jalan sendiri-sendiri.

Nabire, 12/05/2019
Doc : Mama_Papua