Selasa, 25 Juni 2019

MILITER "TNI" , MENYEMBUYIKAN FAKTA TENTANG TPNPB-OPM Tembak Jatuh Helikopter Milik TNI di Kab Nduga.


              Foto helikopter jatuh di tembak oleh TPNPB-OPM



SuaraMambruk - Berdasarkan laporan oleh Panglima Daerah KODAP III TPNPB-OPM Ndugama Bridgen Ekianus Kogeya pada Tanggal 25 April 2019 yang mana telah dilaporkan kepada manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB bahwa mereka telah tembak lima anggota TNI dan Tembak Bodi Helikopter Militer TNI Dengan tiga peluru.
Dalam hal ini TPNPB-OPM dari Markas Pusat pernah keluarkan siaran Perss pada Tanggal 26 April 2019. Namun sampai hari ini Tanggal 24 Juni 2019 Pemerintah Indonesia dan Pimpinan MIliter serta Polisi di Papua tidak pernah mengakui atas peristiwa ini.

Sekalipun Pimpinan Militer di Papua dan pemerintah Pusat di Jakarta tidak mengakui, namun pada hari Minggu Tanggal 23 Juni 2019 Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM telah Terima foto Helikopter yang pernah ditembak Oleh Pasukan TPNB di Ndugama Papua.
Fakta atau bukti dari foto Helikopter yang pernah ditembak Oleh pasukan TPNPB ini menunjukan bahwa Laporan TPNPB-OPM Ndugama adalah benar dan bertanggungjawab.
Dan berdasarkan fakta ini, maka Kami dari Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM menyampaikan kepada publik secara nasional dan internasional bahwa masalah Konflik Perang di Nduga dan krisis kamanusiaan akibat Operasi Militer yang telah dan sedang dilakukan Oleh pasukan militer dan Polisi Indonesia dapat ditutup-tutupi dengan sengaja oleh Pimpinan Polisi dan Militer Indonesia di Papua. Hal ini benar-benar memaluhkan dan tidak bertanggungjawab Oleh Pimpinan Militer dan Polisi Indonesia di Papua.
Oleh Karena itu sekali lagi Kami sampaikan bahwa Pimpinan Militer dan Polisi Indonesia di Papua benar-benar ketakutan dan panik dengan kemampuan Pasukan TPNPB-OPM yang memiliki senjata terbatas, namun mereka mampu menembak anggota TNI dan Polisi yang terlatih secara professional, dan juga mampu menembak Helikopter Milik TNI.
Dan fakta ini juga menunjukan bahwa Pimpinan Militer dan Polisi Indonesia di Papua bersama Pemerintah Pusat di Jakarta sangat panik, dan sengaja menutupi masalah Krisis kemanusiaan di Nduga dari pantauan Media dan pekerja HAM Internasional dan Nasional.
Dan Kami juga sampaikan bahwa laporan TPNPB-OPM tentang Operasi militer Oleh Pasukan Militer dan Polisi Indonesia yang massif dan brutal di Ndugama, dengan cara mencuri ternak milik masyarakat, dan juga bakar rumah-rumah milik masyarakat dan lainnya adalah benar.
Dan laporan yang di update oleh TPNPB-OPM setiap hari adalah benar dan bertanggung jawab, namun laporan dan propaganda militer Indonesia adalah tidak benar dan palsu.
Perlu ketahui bahwa Militer dan Polisi Indonesia di Papua berusaha keras untuk menutupi fakta yang sebenarnya, supaya pasukan militer Indonesia dari daerah lain di Indonesia, yang mau kirim ke Papua jangan sampai takut ke Papua di tempat perang. Hal ini mungkin militer dan Polisi Indonesia lakukan untuk menjaga psikologis dari setiap anggota Militer dan Polisi Indonesia.
Dengan melihat cara panik dan ketakutan Oleh pimpinan militer dan Polisi Indonesia ini, maka Kami TPNPB-OPM sampaikan bahwa lebih baik mengakui saja perjungan TPNPB Dengan Tuntutan Kemerdekaan Papua.
Jangan malu-malu, lebih baik jujur supaya pimpinan Militer dan Polisi Indonesia tidak Mati Dengan membawa dosa penipuan.
Jangan panik pak TNI dan POLRI, akui saja bahwa TPNPB-OPM berjuang untuk Hak Politik Penentuan Nasib Sendiri bagi Rakyat Bangsa Papua. Amen.

Laporan ini dapat dikeluarkan Oleh Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM pada Hari Senin Tanggal 24 Juni 2019, dan Markas Pusat KOMNAS TPNPPB-OPM bertanggungjawab atas release ini.
Dan dapat diteruskan kepada semua jurnalis dan para Pekerja HAM di seluruh dunia Oleh juru Bicara KOMNAS TPNPB-OPM Tuan Sebby Sambom. Terima Kasih atas perhatian anda.


https://ssambom.blogspot.com/2019/06/tpnpb-opm-shoots-down-indonesian.html?m=1


Berikut bukti foto - fotonya








Label:

1 Komentar:

Pada 2 Juli 2019 pukul 21.58 , Blogger Unknown mengatakan...

rib elikopter TNI

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda