Jumat, 15 November 2019

TOLAK PEMEKARAN: MASAA AKSI DI BUBARKAN OLEH APARAT GABUNGAN




SUARA MAMBRUK_Timika, masyarakat akar rumput meepago di timika yang di atas namakan forum kepedulian Alam dan manusia (FKAM) yang rencananya Aksi mimbar bebas Penolakan pemekaran provinsi papua tenggah di lapangan timika indah timika di paksakan bubar oleh gabungan aparat di setiap titik kumpul juga di honai lemasa, jumat 15/11/2019.

Titik kumpul di bundaran timika indah namum beberapa massa di kepung di honai lemasa, sedangkan beberapa lainnya di bubarkan denga paksa oleh aparat gabungan Aksi tersebut di lakukan demi kepedulian alam dan manusia papua yang di mana pihak luar serta elite elite papua yang ingin merusak alam dan manusia papua, khususnya mepago timika. Penolakan ini di lakukan demi untuk kepedulian anak cucu yang akan datang nanti kedepannya, tegas massa aksi yang telah mengalami pengepungan di honai lemasa oleh aparat 15/11.

Baca juga: https://regional.kompas.com/read/2019/11/05/14101121/mrp-tak-merekomendasikan-pemekaran-papua-ini-alasannya

 "Kami di sini peduli alam dan manusia papua kedepannya nanti akan kemana. Jika pemekaran terjadi di sini Aparat militer akan di tambahkan bahkan orang orang miran (pendatang) akan Memenuhi semua tempat kami sedangkan kami sedang di singkirkan dan di bunuh secara diam diam tegas", ungkap yulius

 Demi menjaga alam dan manusia itu kami (FKAM) menolak pemekaran provinsi papua tenggah, untuk menjaga suberdaya alam yang tuhan berikan kepada kulit hitam berambut keriting ras melanesia di timika papua. Pembubaran di areah timika indah dan dengan pengepungan di honai lemasa

 "Kami sudah bilang kami hanya mau menyampaikan aspirasi rakyat akar rumput yang di mana menolak pemekaran namun terus di bungkam, makanya kami mau adakan mimbar bebas akar pemerinta mendekar suara masyarakat, namun erus polisi paksa untuk membubarkannya"

Baca juga:https://www.jubi.co.id/isu-pemekaran-adalah-trik-menutupi-kasus-pelanggaran-ham-di-papua/

 Namun sesudah mengadu argumen antara (FKAM) dan kepolisian terus keras kepala untuk membubarkan. "Akhir kami bilang ini rumah kami, ini honai kami jadi kami mau masak makanan untuk makan siang dan tempat ini juga kami biasa tidur bagun karena ini honai kami, jadi kami buat apa saja bisa kecuali aksi

Baca juga: https://suaramambrukk.blogspot.com/2019/11/kronologis-aksi-mimbar-bebas-penolakan.html

 "Namun Polisi terus membubarkan dengan memberi waktu hingga jam 12:00 untuk bubar jika tidak di paksa degan kekerasa. Namaun jam 12 kemudian, masa yang lagi santai dan masak makanan tersebut di kejar dan paksa bubarkan di honai lemasa.




 Admin: suaramambruk

Label:

1 Komentar:

Pada 17 November 2019 pukul 02.27 , Blogger albert giban mengatakan...

Tuhan Yesus Eh kami hak untuk bicara TNI POLRI hanya menjaga tapi manahan dorang pu hak anjing se.

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda