Kamis, 28 Mei 2020

Tentara pembebasan Kodap lll Ndugama Klaim Mengumumkan Hasil Kerja keras dan Bertanggung jawab



Nduga, Suara Mambruk - Pengumuman hasil kerja keras Tpnpb opm kodap lll ndugama atas penyerangan 4 Post Darurat Tni porli 23 mei 2020 yang lalu di Alguru, ndugama west papua

Melalui "Siaran Pers Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM tanggal 27 mei 2020 Secara resmi Kodap lll ndugama mengumumkan hasil kerja atas peyerangan 4 pos darurat tni porli
 di Alguru, Ndugama Papua, west Papua.



Tpnb Opm juga meyeruhkan kepada pemerintah kolonial indonesia bahkan negara penjajah lainnya agar Segera Menjerah Perang Dengan Kami TPNPB-OPM  dan Memberikan Hak Penentuan Nasip sendiri Bagi Bangsa Papua Barat secara Resmi.

"Kami tunjukan Kepada
1. Presiden Republik Indonesia Bapak Ir.Haji. Yokowidodo
Di Jakarta
2.Panglima TNI, Di Jakarta Pusat
3.Kepala Kepolisian Negara RI di Jakarta Pusat


Tonton juga:



Segera Menjerah Perang Dengan Kami TPNPB-OPM  dan Memberikan Hak Penentuan Nasip sendiri Bagi Bangsa Papua Barat secara Resmi.

Karena Bapak -Bapak mengirimkan Pasukan yang dalam jumlah besar Ke Papua khususnya Wilayah Ndugama Intanjaya, Tembagapura,dan Pengunungan bintang atau Ngalum Kupel namun kami sudah mengalahkan dan membunuhnya Pasukan Bapak Presiden.

Oleh karena itu Kami pimpinan TPNPB-OPM Kodap III Ndugama serta seluruh  Pasukan menuntut Pemerintah Indonesia Segera mengaku Kemerdekaan bangsa Papua barat, dan segera memberikan KeMerdekan  Sendiri bagi Bangsa Papua.

Karena Secara militer kami sudah menang terus menerus, namun Pemerintah Indonesia melalui TNI-POLRI memaksakan diri mempertahankan Papua bagian dari Indonesia.

Saya Selaku Pimpinan Militer TPNPB-OPM Kodap III Ndugama Brijen Egianus Kogeya dan Komadan Operasi Kodap III Ndugama Pemne Kogeya melaporkan bahwa :
Pada Tanggal 23 Mei 2020 Pasukan TPNPB-OPM Menjerang 4 Pos Darurat TNI-Polri di  Kabupaten Nduga Papua di Wilayah  ALGURU dan  merebut  Beberapa Barang milik Pasukan TNI-POLRI sebagai berikut:

Berdasarkan kronologis yang melalui Siaran Pers Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM

kronologis dan foto membuktikan bahwa mereka sedang berkotak sejata demi merebut kemerdekaan sejati bagi bangsa papua
Berikut ini kronologisnya.





Kronologis kejadian

Hari ini Tanggal 23 Mei 2020
 Menjerang POS DARURAT TNI-POLRI dan berhasil merebut :

1.  Peluru aktif  77  Magasen  dan per butir  =  2.310 butir Pasukan TPNPB-OPM merebut milik Pasukan TNI-POLRI.
2. Peluru Rantai 3 Bua rak   per butir belum hitung
3.16 Peluru Basoka  Rocker  Aktif.
4.Sebanyak 30 Bua Tas Ransel Milik Pasukan TNI-POLRI
5. 12  buah Hanpone HP kamera merek Samsung Milik Pasukan TNI-POLRI
6.Sebanyak 6 Buah Ht milik Pasukan TNI-POLRI
7. Sebanyak 2 Hp merek Thoraya Satelit milik Pasukan TNI-POLRI.
8.Sebanyak 15 Buah Rompi anti Peluru Milik Pasukan TNI-POLRI.
9. Sepatu, Baju, celana,  terpal semua alat lain belum.hitung.
10.Sebanyak Uang Tunai Rp 30 Juta dari dalam 30 Tas Ransel Milik Pasukan TNI-POLRI.

Berdasarkan kronologis yang melalui Siaran Pers Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM

di atas dan foto yang telah beredar mebuktikan

kerja keras
Dalam Penjerangan  4 Pos Darurat TNI-Polri ini Korban  4 Anggota Pasukan Keamanan Indonesia TNI-POLRI di kabarkan Hilang Kontak dan masih di hutan Alguri.

Berdasarkan data ini :
Kami Umumkan Secarah Resmi Melalui Manajemen Kodap III Ndugama dan Management Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM .

Sementara Situasi terakit

Hari tanggal 26 Mei 2020
4 Hellycopter Mendarat di   lapangan Ibu kota Keneyam  dengan 8 x Palid dan menumpangi Pasukan TNI-POLRI penambahan jumlah 12 Orang satu kali muatan jika jumlah total  đź’Ż Personil di terjunkan
Dan Langsung menuju Ke Hutan ALGURU mencari 4 Anggota Pasukan Keamanan Indonesia TNI-POLRI  yang hilang Tanggal 23 Mei lalu.

Sementara Kami pimpinan dan Pasukan TPNPB-OPM Siaga satu apa bila Pasukan TNI-POLRI masuk bawa jualan kami siap membelinya.

Lalu Pasukan TPNPB-OPM Kodap III Ndugama tetap bertahan di Jembatan Kali Keneyam ABEAK dan Min Kampung Bangggimbeak.

Panglima TPNPB Kodap III Ndugama Brijen Egianus Kogeya dan Komadan Operasi Kodap III Ndugama Pemne Kogeya melaporkan bahwa
Hari ini Kami tidak susa Peluru silakan datang Ke Markas Kami Kami akan menjemput sesuai Gaya Kami.

Silakan Mengikuti Barang bukti fisik di bawa ini.Berupa Photos dan satu video.

Demikian laporan langsung dari lapangan perang TPNPB Kodap III Ndugama.

Ndugama 27  Mei 2020.

Penanggung jawab Perang TPNPB-OPM Kodap III Ndugama.

Brigadir Jenderal Egianus Kogeya
==================
Panglima Kodap III Ndugama

Pemne Kogeya
=============
Komadan Operasi

Laporan Awak Media The TPNPB News.

Laporan INI adalah resmi Dari TPNPB Kodap III Ndugama yg telah di terima Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB, pada hari INI tanggal 27 Mei 2020, dan Markas Pusat Komnas TPNPB Dan OPM bertanggungjawab atas laporan INI.


Editor: Aktivis Pro Keadilan

Label: ,

Minggu, 24 Mei 2020

Egianus kogeya bersama Pasukannya Mengepung Kem Tni porli dan Berhasil merebut Barang milik Tni Porli




Ndugama, SUARA MAMBRUK - Egianus kogeya bersama Pasukannya  Kodap III ndugama megepung empat  (4) kem milik tni porli dan mengejar Pasukan TNI-POLRI hingga  terpencar di hutan dan meninggalkan semua Barang milik tni porli


Melalui  Siaran Pers Resmi Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB per 24 Mei 2020 bahwa perang hari ini merupakan lanjutan Perang,  Di Keneyam, IBU Kota kabupaten Nduga,  Tanggal 23 Mei 2020 kemarin.


Panglima Kodap III Ndugama Bridgen Egianus Kogeya melaporkan bahwa situasi terakhir tetap Bertahan Posisi jalan keluar Pasukan TNI-POLRI sampai terkurung  dalam Hutan ALGURU.

Egianus Kogeya menjelaskan  hari ini tanggal 24 Mei 2020 Pasukan saya mengejar keberadaan Pasukan TNI-POLRI itu dan ternyata Kemarin itu pasukan TNI-POLRI lari dengan tunggang langgang dengan  Pakaian  yang di badan dan senjata di tangan dan juga 17 Magasen itu tersisir  di semak duri hutan itu.

 Pasukan TNI-POLRI 4 Kem darurat itu bubarkan diri masing-masing ke hutan sambil pikul Senjata dan tinggalkan Semua Barang milik mereka.

Dan Pasukan TPNPB-OPM Kodap III Ndugama menguasai 4 kem TNI-POLRI tersebut dan menguasai beberapa barang milik Pasukan TNI-POLRI sebagai berikut :

Hari ini mendapat 17 Magasen  dengan isinya perbutir 510 butir.

Dari penambahan Jumlah amunisi yang Kodap III Ndugama merebut dari tangan musuh yaitu pasukan keamanan Indonesia ( TNI-POLRI) itu sebagai berikut:

1. 60 Magasen  peluru Aktif dengan Amunisi sebanyak 1.800 Butir. Bertambah 17 Magasen dengan isinya 510 butir maka jumlah total  peluru  semua  adalah :

1.  Peluru aktif 60 Magasen tamba 17 Magasen =  2.310 butir Pasukan TPNPB-OPM merebut milik Pasukan TNI-POLRI.

2. Peluru Rantai 3 Buah rak   per butir belum hitung;
3.16 Peluru Basoka atau  Granat launched;
4.Sebanyak 30 BuahTas Ransel Milik Pasukan TNI-POLRI ;
5. 12  bua Hanponeh HP kamerah merek Samsung Milik Pasukan TNI-POLRI;
6.Sebanyak 6 Buah Ht milik Pasukan TNI-POLRI;
7. Sebanyak 2 Hp merek Thoraya Satelit milik Pasukan TNI-POLRI;
8.Sebanyak 15 Buah Rompi anti Peluru Milik Pasukan TNI-POLRI.

9. Sepatu, pakaian  terpal semua alat lain belum.hitung.

10.Sebanyak Uang Tunai Rp 30 Juta dari dalam 30 Tas Ransel Milik Pasukan TNI-POLRI.

Berdasarkan kerja keras Dalam Penyerangan  4 Pos Darurat TNI-Polri ini Korban belum di Ketahui menurut Panglima Muda itu Saya dengan Komadan Operasi  kami sudah berhasil merebut Semua peralatan militer Indonesia TNI-POLRI maka kami Pasukan TPNPB-OPM  menyampaikan bahwa:

1. Saya Selaku Pimpinan TPNPB-OPM Kodap III  Ndugama Bridgen
 Egianus Kogeya Bertanggung jawab  atas Penyerangan 4 Pos Darurat TNI-Polri di ibu kota  Keneyam Kabupaten Nduga Papua.

2.Pasukan TNI-Polri yang terkurung di Hutan ALGURU di Wilayah TPNPB-OPM  adalah kekalahan Total Pemerintah Indonesia Maka Segera Mengakui Kemerdekaan Papua Barat untuk penentuan Nasib sendiri dari pada banyak Pasukan TNI-POLRI gugur di tangan Kami TPNPB-OPM;
3. Saya selaku Panglima Kodap III Ndugama menyampaikan  kepada seluruh  Warga Civil Suku Ndugama   di Kabupaten Nduga Keneyam bahwa di larang berkeliharan di pinggir Kali Keneyam dan Kampung Bangggimbeak ,Kampung AlGuru,Kampung minarem
Untuk menghindari terjebak dalam kontak senjata antara Pasukan TPNPB-OPM Kodap III Ndugama dan pasukan TNI-Polri yang masih dalam baku Kejar  mengejar.

4.Saya selaku Panglima Kodap III Ndugama membantah  keras terkait  pernyataan Pimpinan Militer KOLONIAL Indonesia bahwa Pimpinan TPNPB-OPM Kodap III Ndugama Bridjen  Egianus Kogeya meneror Warga Masyarakat Kabupaten Nduga adalah hal keliru kami tau undang-undang Internasional Terhadap Warga Sipil Wajib melindungi nya.

5.Perang Kami TPNPB-OPM akan tetap menjadi prioritas utama di ibu kota kabupaten Nduga Keneyam, oleh karena ITU  Masyarakat tetap tenang dan waspada.

Demikian laporan langsung dari lapangan.

Ndugama 24  Mei 2020.
Penanggung jawab Perang TPNPB-OPM Kodap III Ndugama.

Brigadir Jenderal Egianus Kogeya
==================
Panglima Kodap

Pemne Kogeya
=============
Komadan Operasi.


Laporan INI merupakan laporan resmi yang telah di terima Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM pada hari Minggu tanggal 24 Mei 2020, yang mana telah dipaorkan langsung oleh Pimpinan TPNPB Kodap III Ndugama, Papua.  Tambahnya


Editor:  Aktivis Pro Keadilan

Label: , ,

Minggu, 17 Mei 2020

TPNPB OPM Bertanggung Jawab Atas Penembakan dan Perampasan Senjata di Bogobaida Paniai




PANIAI, SuaraMambrukcom – Penembakan dan Perampasan Senjata di Bogobaida Paniai adalah Organisasi Papua  merdeka tentara pembebasan nasional papua barat TPNPB-OPM dibawah pimpinan Anton Tabuni pasukan mudah yang memimpin serang pos polisi 99 Ndeotadi, distrik Bogobaida, kabupaten Pania, papua pada hari Jumat, 15 mei 2020 pekan kemarin.

Anton tabuni kepada The TPNPBNews bahwa, saya dan pasukan saya serang di pos, kami merampas senjata TNI karena militer indonesia merampas senjata kami juga di Tembagapura ketika diserang secara brutal, kami juga serang dan mengambil kembali.

Baca juga:https://suarapapua.com/2020/05/18/tpnpb-menyatakan-bertanggungjawab-atas-perampasan-senjata-di-pospol-99-ndeotadi/



Saya dengan pasukan saya akan kembali dalam waktu yang dekat ke Tembagapura jadi, jika ingin mau Perang datang kejar kami disana. Dan pesannya, jangan siksa masyarakat di distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, mereka itu masyarakat.

“Lanjut, Kami pasukan TPNPB di bawah Pimpinan Komandan Operasi Nasional TPNPB-OPM Lekkagak Telenggen. Jika Aparat TNI/POLRI ingin mau Perang datang di tembagapura, kami perang disana,” imbuhnya.

Sementara Komandan operasi NasionĂ l TPNPB, Lekkagak Teleggen, membenarkan bahwa, itu benar saya yang utus untuk serang di sana. Saya selaku Pimpinana perang dan Panglima Goliat Tabuni tanggungjawab atas 4 pucuk senjata dan korban anggota polisi di pos polisi 99 Ndeotadi, Distrik Bogobaida Kabupaten Paniai.

“Ia mengatakan, dan saya juga tegaskan bahwa pihak TNI/POLRI maupun media nasional indonesia, aksi kita jelas TPNPB yang lakukan penyerangan dan perampasan senjata, bukan lagi KKB,” pungkasnya.

Baca juga:https://www.m.wartaplus.com/read/10314/TPNPB-Bertanggungjawab-Atas-Penyerangan-dan-Perampasan-Senjata-di-Pospol-99-Ndeotadi


Tujuan kami berjuang untuk ingin pisah dari Negara Indonesia, mau merdeka sendiri, itu tujuan kami. Jangan bilang kita kriminal dan lain-lain. Jika Indonesia menyebut kami KKB dan lain sebagainya, maka kami tetap merebut hak-hak kami sampai Papua Merdeka.

Laporan Crew the TPNPBNews.
Laporan ini merupakan laporan Resmi, dan diteruskan oleh Jubir TPNPB-OPM.


Editor: Pace Pro keadilan

Label: , , ,

Sabtu, 16 Mei 2020

Apa yang kau Takutkan?




Oleh: Surya Anta


Pada Bintang Kejora
Bendara Tauhid
Palu arit
Dan lambang LGBT

Buku-buku kiri kau larang dan berangus
PKI dan OPM jadi hantu gentayangan
Sebagaimana GAM dan Fretelin dulu
Hingga LGBT jadi penyakit menular

Mengapa kau takut pada Bintang Kejora?
Belanda hargai sebagai Land Vlag
Gus Dur beri ijin kibar di bawah Merah Putih
Hatta tak pernah setuju aneksasi Papua

Kata merdeka jadi momok
Padahal orang Papua kenal kosakata merdeka
Sebab kau tindas terlalu lama

Mengapa begitu cemas pada tuntutan Hak Menentukan Nasib Sendiri?
Lalu buat apa ratifikasi hukum internasional itu?
Kau tuduh teriak Referendum sebagai Separatisme
Meski kita dukung Palestina tentukan nasib sendiri
Tapi bagi aktivis Papua, Separatis!
Kau cap kami pengkhianat
Kau lupa negeri ini merdeka sebab ada solidaritas dari mana pun
Pula orang-orang dari negeri Belanda

Kau sebut semua ini untuk kesatuan dan keamanan negara
Keamanan siapa?
Hidup kami tak pernah aman dari tirani
Kesatuan siapa atau kesatuan yang mana?
Untuk persatuan atau Persatean?

Mengapa cibir orang Papua?
Mereka bisa hidup dengan Kasbi, Petatas, Sagu, Wam, dan Ikan asar
Tapi penguasa dan pengusaha tak sanggup hidup tanpa kuasa, bisnis dan laba

Mengapa kau rasis?
Pada orang-orang hitam rambut keriting
Dan mata sipit kulit kuning
Terancamkah pada mereka?
Atau itu cara untuk tunduk dan taklukan mereka?

Mengapa begitu takut?
Akh… Aku tau
Kau takut kotak Pandora terbuka
Para Jenderal dan Penguasa masuk penjara
Segala kejahatan kemanusiaan terkuak
Tak hanya Papua
Ambon dan Poso
Aceh
Timor Leste
Penculikan aktivis dan kerusuhan ’98
Hingga pembunuhan Munir

Kau takut mereka berbaris dan kepalkan tangan bersama!
Hingga kau tak bisa lagi keruk sumber daya

Akh… Kau ciptakan ancaman, ketakutan dan teror
Kau lah teror itu!
Bukan kami!

Rutan Salemba, 25/01/2020

“Surya Anta”
Pejuang HAM  Pendukung FWP.

Sumber: institutreforming.blogspot.com


Label: , ,

Demi Megamankan perusahaan, Polisi membunuh warga pemilik kebun Di Merauke Asikie




SuaraMabruk - Seorang Warga sipil atas nama Marius Betera Wambon di bunuh oleh aparat demi membuka lahan baru kelapa sawit, Perusahaan korindo Merauke, Asikie, Sabtu, 16 Mei 2020

 Penggusuran tersebut di areal kebun untuk menanam kelapa sawit yang tanpa ada pemberitahuan/perijinan resmi dari tuan kebun, Yang di mana tempatnya telah di miliki masyarakat setempat.

Korindo yang berkontraksi di areal hutan tropis tanah Ha - Anim sejak 40 tahun lalu kembali membawa malapetaka bagi rakyat Papua.

Kejadian pembunuhan pada hari sabtu siang oleh oknum kepolisian tentang pembukaan lahan kelapa sawit baru diareal kebun Bapa : Marius Betera (Wambon). Penggusuran tersebut masuk mengambil areal kebun tanam menanam tanpa ada pemberitahuan/perijinan resmi dari tuan kebun.

Jadi, merasa tidak terima, Bapa Marius pergi mengeluh dan marah - marah di Kantor Administrasi Perusahaan Camp 19. Dan Karena Bapa Marius mungkin marah - marah sambil pegang busur anak panah, akhirnya karyawan kantor menelpon langsung ke polsek/pos penjagaan polisi.

Tidak lama kemudian polisi tiba di tempat keributan langsung tanpa tanya datang keroyok dan pukul Bapa Marius sampai mati di tempat. Ketika sudah mati di tempat kejadian, polisi masih cari alasan untuk bawa ke rumah sakit agar tidak bertanggung jawab dengan kematian tersebut.


Tonton:




Aparat kepolisian yang berjaga di sekitar perusahaan adalah anjing - anjing penjaga modal yang biasa makan dari hasil darah dan rampasan. Mereka adalah kumpulan para budak - budak yang meraung - raung saat majikannya (kapitalisme) di ganggu.

Pihak koraban juga menghimbau bahwa Bagi seluruh rakyat Papua yang berada di pinggiran perusahaan perusak hutan dan lingkungan seperti Korindo ini, segera ambil langkah - langkah tegas untuk memberi ultimatum kepada pihak perusahaan. Jangan takut, ini tanah kami, tanah Papua.



Editor: Pro keadilan

Label: , ,